29 September 2011

Saya dan Indie Artspace

Selamat malam Semua (nulis ini jam 21.08), mohon maaf untuk semakin berkurangnya Update di blog saya ini, saat ini selain saya sudah makin jarang membuat ilustrasi, belakangan ini saya disibukan dengan kegiatan mengajar di kampus dan me-manage Artspace yang saya dirikan.

Artspace yang saya maksud adalah Indie Artspace, sekitar awal puasa tahun 2011 ini saya nyoba mendirikan sebuah wadah atau ruang pamer untuk artist-artist muda Indonesia. Lokasi Indie Artspace ada di Mall fX Sudirman lantai 6, ada di dalam Mazee nya, kalau teman-teman ada waktu silahkan datang berkunjung yah :)

Jadi di Indie Artspace ini saya mencoba memperkenalkan Youth Artist Indonesia dengan cara membuatkan pameran untuk mereka, setiap bulannya akan ada 1 artist berbeda yang akan dipamerkan. Artist pertama yang saya bawa adalah seorang Graphic Designer lulusan Universitas Pelita Harapan (UPH) di Karawaci, namanya Dhanny Sanjaya atau dulu dipanggil 'not', kini karena suatu sebab ia merubah namanya menjadi 'Danot'.


Dhanny adalah seorang Artist muda yang sangat ramah dan humble, sebenarnya sudah dari dulu saya memperhatikan sepak terjangnya dalam berkarya dan jujur saya merasa luar biasa saat ia setuju mau menjadi Artist pertama yang berpameran di Indie Artspace. Ada perubahan yang cukup Signifikan dalam karya Dhanny Saat ini, saat kita bertemu dan bertukarpikiran sambil menyiapkan pamerannya, Dhanny saya lihat mempunyai 2 jenis ilustrasi yang berbeda namun sama-sama kuat dalam ciri khas, ilustrasi awal Dhanny adalah sebuah tarikan garis sederhana membentuk sebuah figur makhluk Segitiga yang bertaring dan sering ditampilkan mempunyai kaki manusia, karya tersebut bisa dilihat di Blognya atau di situs ini, dimana ia di wawancarai oleh Jakarta Globe. Di sela-sela karya tersebut ia juga sering menciptakan sosok manusia berkepala hewan, ada alasan mengapa Dhanny sering sekali mengganti kepala manusia dengan hewan, silahkan dibaca disini untuk tau lebih jelasnya.






Belakangan ini Dhanny sudah memutuskan untuk lebih berkonsentrasi dengan gaya ilustrasi kedua yang saya sebut di atas, dan saya yakin pilihan tersebut memang pilihan yang tepat untuknya, pameran pertama yang diberi nama "The Boy And His Minds" lahir dari pikiran Dhanny sebagai Artist yang berkarya serta juga sebagai manusia pada umumnya, pameran tersebut berlangsung dengan hangat berkat kunjungan teman dan sahabat kami :)



Kira-kira seminggu setelah pameran Dhanny, saya mengadakan sebuah acara kecil untuk sepasang insan kreatif bernama Koolastuffa :D



Koolastuffa adalah sebuah nama dari 2 orang yang dua-duanya kebangetan kreatifnya, kenapa saya bilang Kebangetan? karena di usia mereka yang masih muda, Deddy Kurniawan dan Widya Mada sudah memulai sebuah usaha kreatif yang dihasilkan dari bidang yang mereka senangi, sudah banyak sekali produk dan karya yang mereka hasilkan, mulai dari tas, Tshirt, Sweater, Vest dan banyak lagi lainnya, semuanya bisa dilihat dan di pesan di situs Koolastuffa.
Melihat seringnya mereka berkarya, saya jadi tertarik untuk melakukan sesuatu kegiatan yang berhubungan dengan mereka, awal pembicaraan tersebutpun lahir sebuah event berjudul 'Nikmatnya Hari di Minggu Manis', sebuah event Soft launching dari produk terbaru Koolastuffa.



Koolasuffa dengan cantik merubah 1 sisi bagian Indie Artspace menjadi ruang pamer mereka, dan harus saya akui mereka berdua benar-benar selalu total dalam berkarya, Tetap kreatif Koolastuffa! :D

Pameran kedua saat ini masih berlangsung hingga 1 October 2011 di Indie Artspace, namanya adalah 'Random Pleasure', sebuah pameran ilustrasi dari seorang Artist muda yang baru saja lulus dari Sidang S1 nya di Institut Kesenian Jakarta, namanya Atreyu Moniaga.


Atreyu Moniaga atau biasa di panggil 'Atre' sebenarnya dulu adalah salah satu mahasiswa saya di mata kuliah 'Teknik Presentasi', ia adalah mahasiswa yang mau bekerja keras dan tanggap. Saya tertarik mengajak Atre berpameran di Indie Artspace karena saya melihat karyanya adalah sebuah emas yang kilaunya kurang cemerlang, meski emas ia masih belum mau menampilkan cahaya terangnya dengan lebih kuat, ia lebih memilih diam dan menunggu ada yang menoleh padanya, oleh karena itu disinilah saya mencoba mengangkat dirinya ke permukaan supaya cahaya tersebut bisa dilihat oleh banyak orang.



Setelah ini tentu saja sudah ada pameran serta Artist lain yang sudah saya siapkan untuk tampil di Indie Artspace, terimakasih banyak untuk semua teman-teman yang selalu datang di pembukaan pameran Indie Artspace, dan untuk teman-teman pembaca yang siapa tau punya karya yang ciamik, saya mau banget menengok karya teman-teman, karena memang Indie Artspace ada untuk orang-orang seperti Anda :)

3 foto terakhir saya ambil dari sini.